Guys.. kalian pernah nggak sih ngirim massege ke orang tapi ga dibales terus kita mikir "wah kayaknya dia marah nih sama aku", dan akhirnya berujung overthinking?
Bisa jadi itu Jumping To Conclusion, Apasih Jumping To Conclucion itu?
Jumping to conclusion adalah mengambil kesimpulan final dengan fakta yang tidak lengkap. Misalnya, menyimpulkan seseorang kaya atau tidaknya berdasarkan pakaian yang dipakai. Asumsi yang dibuat ini mungkin benar atau mungkin juga salah karena tidak sedikit juga orang yang berpakaian sederhana namun sebenarnya kaya.
Karena kesimpulan yang diambil tanpa memaparkan bukti-bukti pendukung ini membuat orang yang sedang berada pada jumping to conclusion mulai membuat berbagai skenario yang belum tentu terjadi.
Cara berpikir model ini akrab dengan kehidupan sehari-hari sehingga tanpa disadari sering digunakan dalam berbagai persoalan. Jumping to conclusion ini menandakan terjadinya distorsi kognitif pada seseorang. Seringkali, seseorang akan membuat asumsi negatif ketika tidak sepenuhnya didukung oleh fakta.
Jumping to conclusion bisa terjadi tanpa kita sadari. Situasi seperti ini memiliki sejumlah ‘bahaya’.
pertama, kesimpulan yang didapat bisa jadi keliru bahkan salah karena tidak menyodorkan bukti-bukti.
Kedua, pola pikir jumping to conclusion juga berbahaya karena mengesampingkan akurasi solusi yang diberikan. Jadi kita harus bisa mengurangi kebiasaan ini dengan cara menyadari bahwa kita sedang berada pada situasi jumping to conclusion. Caranya gimana?
Sebelum mengambil suatu kesimpulan, biasakan untuk tanyakan diri sendiri: "apakah mungkin ada data yang kurang?", "apa ada penjelasan atau sudut pandang lain?". Melakukan observasi dan mencari validasi atas suatu persoalan agar dapat membantu menghindari seseorang melompat ke kesimpulan.